1. Berpikir inovatif
Jiwa yang kreatif terlahir dari
sebuah pemikiran guru yang selalu ingin berinovasi sehingga selalu bervariasi
dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Guru tidak hanya mengajarkan materi
sama persis seperti yang ada pada silabus, Promes, RPP, RKH ataupun RKM. Guru
terutama untuk pengajar di tingkat PAUD dan TK bisa mengembangkan materi
tersebut dan ataupun mengkreasikan materi dengan permainan, nyanyian dan aneka
gerakan tepuk tangan yang mampu membuat anak didik menjadi tertarik, suka dan
enjoy dengan apa yang diajarkan guru.
2. Percaya diri
Tentu saja sifat percaya diri dan
selalu ingin berkembang ada pada diri guru yang kreatif. Tidak mudah memang
menjadi seorang guru yang kreatif, karena apa pun karya yang dia ciptakan harus
kembali kepada anak didiknya. Keberhasilan seorang guru yang kreatif terletak pada
kepuasan siswa setelah menerima materi pelajaran yang diberikan. Kalau pun anak
didik merasa tidak suka atau tidak puas, guru yang kreatif seharusnya peka
dalam hal ini. Langkah selanjutnya, dia akan mencoba mencari metode mengajar
yang lain. Metode pengajaran yang sesuai dengan selera dan kemampuan anak
didiknya. Tapi bagi saya, masalah siswa puas atau senang dengan metode
pelajaran yang kita berikan adalah urusan belakangan. Yang terpenting adalah
sikap pantang menyerah untuk selalu memberikan yang terbaik kepada anak-anak
didiknya. Karena apa pun metode pengajaran yang diberikan, bila bervariasi,
maka siswa pasti tidak akan bosan.
3. Tidak gaptek
Gaptek (gagap teknologi) bisa
menjadi penghambat seorang guru untuk menjadi kreatif. Guru yang kreatif harus
peka terhadap perkembangan jaman. Dia bisa mengkombinasikan sesuatu yang
bersifat “kuno” atau “jadul” menjadi sesuatu yang menarik. Bagaimana bisa
menjadi menarik? Karena dia bisa menggabungkan sesuatu yang “jadul” dengan
sesuatu yang modern. Misalnya, memvariasikan permaianan tradisional dengan
permainan modern. Mengajarkan anak dengan gerakan tepuk (tepuk sate, tepuk badut, tepuk
wudhu, tepuk anak sholeh, tepuk islam, dsb).
Mengkreasikan nyanyian, seperti: agar anak-anak hafal nama-nama nabi yang
wajib diketahui dimana jumlahnya ada 25nabi, guru mengajarkan anak didik
menyanyi lagu nabi dengan irama “balonku” yang sudah tidak asing ditelinga
anak-anak, atau menyanyi rukun islam dengan irama ‘balonku”, dsb.
4. Materi Pelajaran yang Diberikan Menjadi Mudah Dimengerti
Tidaklah mudah mentransfer ilmu dari
seorang guru menuju ke anak didiknya. Namun itulah tantangan yang biasanya
dihadapi oleh seorang guru. Namun seorang guru yang kreatif akan selalu mencoba
berbagai cara agar anak didiknya mudah memahami materi pelajaran yang
diberikan.
Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai metode: pembelajaran klasikal di
dalam kelas, atau mengajak anak duduk melingkar dilantai kelas, atau juga
pembelajaran di luar kelas: dihalaman sekolah, di taman (alun-alun) dan dimanapun
yang memang tempatnya memungkinkan untuk anak mendapatkan tambahan ilmu yang
bermanfaat dan mudah dimengerti mereka.
Penyampaian materi dapat dengan komunikasi dua arah, saling tanya jawab
antara guru dan murid, menyampaikan dengan permainan, nyanyian (lagu),
mengerjakan soal-soal (LKS), dsb.
5. Terus Belajar dan Belajar
Tidak ada kata puas bagi seorang
guru yang kreatif. Bukan tidak ada kata puas yang negative. Namun kata “tidak
puas” bagi seorang guru yang kreatif adalah suatu semangat untuk terus
mengembangkan diri demi kebaikan diri sendiri, anak didik, dan sekolah.
Semua media baik media cetak ataupun elektronik bisa menjadi alat dan
sumber belajar yang efektif bagi guru. Melalui media seperti Facebook akan kita
temui forum guru khusus PAUD & TK yang sangat bermanfaat bagi guru untuk
bisa sharing dan bertukar informasi tentang dunia pendidikan PAUD & TK.
Dengan mengenal internet, maka guru dengan mudah bisa mengakses berbagai
ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pengembangan guru dalam proses
belajar & mengajar bagi anak didiknya.
6. Cerdas Dalam Menemukan Talenta Anak Didiknya
Karena tingkat kepekaan kepada anak
didiknya yang tinggi, maka seorang guru yang kreatif biasanya mengenal kemampuan setiap anak didiknya. Kemampuan
anak didiknya adalah bisa berupa bakat atau talenta. Dengan kepekaan yang dia
miliki, seorang guru yang kreatif akan berusaha untuk memanfaatkan dan
mengembangkan talenta yang dimiliki oleh anak didiknya, misalnya dengan
memberikan kesempatan anak didiknya untuk tampil di acara-acara sekolah.
7. Kooperatif
Guru yang kreatif menyadari akan
kelemahannya juga sebagai manusia. Itulah kenapa seorang guru yang kreatif
berusaha untuk bisa belajar dari orang lain. Dengan kata lain, guru yang
kreatif harus bisa bekerjasama dengan sesama guru, anak didik,
kepala sekolah, dan pihak-pihak yang berada di lingkungan sekolah.
Hal ini juga berguna untuk
menyatukan misi dan visi diri dengan misi dan visi sekolah dan mengurangi
kesalahpahaman dan permasalahan yang mungkin terjadi.
8. Pandai Memanfaatkan “Apa yang Ada”
Biasanya seorang guru yang kreatif
pandai memanfaatkan apa yang ada di dalam sekolah. Kertas bekas pun bisa
berubah menjadi sarana belajar yang menarik, karena disampaikan dengan cara
mengajar yang menarik pula.
9. Bisa menerima Kritik
Sebuah kritik bukanlah sesuatu yang
“menyakitkan” bagi seorang guru yang kreatif. Justru disitulah seorang guru
yang kreatif bisa belajar dari kekuranganya dan kesalahannya. Dia akan berpikir
bagaimana caranya agar kekurangannya bisa diminimalkan atau bahkan menjadi
sebuah kelebihan, dan tidak mengulang kesalahan yang sama. Hal ini tentunya
juga akan bermanfaat bagi perkembangan diri guru kreatif.
10. Mengajar Dengan Cara Menyenangkan
Seorang guru yang kreatif tidak
ingin anak didiknya merasa bosan dan tertekan pada saat dia memberikan sebuah
materi pelajaran kepada anak didiknya. Maka dia akan selalu mencari cara agar
anak didiknya merasa nyaman dengan cara mengajar yang dia berikan.
11.Mengajar
Dengan Tulus & Ikhlas (red., penulis)
Profesi guru adalah profesi pengabdian, ia dituntut untuk mampu memberikan
pengajaran & peembelajaraan kepada anak didiknya. Sangatlah penting untuk
dilakukan, yaitu mengajar dengn tulus dan ikhlas. Terlebih lagi untuk guru yang
mengajar di tingkat PAUD & TK, guru harus lebih bijaksana & sabar dalam
menghadapi anak didik yang masih kecil dengan sifat & latar belakang yang
beraneka macam.
Tidak hanya guru, semua pekerjaan yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas
akan mendatangkan ketentraman, kenyamanan dan kebahagiaan bagi kita. Guru tidak
mengharapkan hadiah, pujian ataupun beraneka parcel, guru akan bahagia jika
anak didik mereka mampu menyerap & memahami ilmu yang telah disampaikannya,
serta menjadi anak yang sholeh sholehah, cerdas, pintar, santun dan bermanfaat
bagi sesama.
sumber: Karya Kak Zepe
sumber: Karya Kak Zepe